Pages

Wednesday, January 25, 2017

JASAD YANG TIDAK DITERIMA BUMI



Menghina Nabi Muhammad Saw, sama dengan menghina Allah yang telah mengutus beliau sebagai Rasul-Nya. Oleh karena itu, tidak ada balasan bagi orang yang menghina Nabi-Nya kecuali Allah akan membalasnya langsung ketika di dunia sebelum siksa yang lebih berat lagi di akhirat nanti. Inilah kisah orang yang jasadnya tidak diterima oleh bumi karena ia mencaci dan menghina Nabi Muhammad Saw. Ini adalah bukti kehinaan di dunia sebelum kehinaan yang lebih berat lagi di akhirat nanti.

Imam Bukhari dalam Shahih-nya meriwayatkan dari Abdul Aziz bin Shuhab r.a. ia berkata, “Ada seseorang yang beragama Nasrani, lalu ia masuk Islam dan membaca Surat al-Baqarah dan Ali Imran. Ia juga menulis sesuatu untuk Nabi Saw. Lalu ia kembali menjadi menjadi Nasrani. Ia berkata, ‘Muhammad tidak mengetahui, kecuali apa yang aku tuliskan untuknya.’ Lalu, Allah mematikan orang itu. Teman-temannya pun menguburkan jasadnya. Keesokan harinya, tubuh orang itu telah dimuntahkan kembali oleh tanah. Teman-temannya berkata, Hadza fi’lu Muhammad wa ashhabihi, lamma hariba minhum nabasyu ‘an shahibina fa alqauhu, ini adalah perbuatan Muhammad dan teman-temannya karena ia telah melarikan diri dari mereka. Mereka menggali kuburan teman kita dan melemparnya keluar.’

Teman-temannya lalu menggali kuburan lagi untuknya dan memperdalam lubangnya. Keesokan harinya, jasad itu kembali dimuntahkan oleh bumi. Mereka kembali berkata, ‘Ini adalah perbuatan Muhammad dan teman-temannya. Mereka menggali kuburan teman kita-karena ia telah melarikan diri dari mereka-dan melemparnya keluar.’ Mereka lalu menggali kuburan yang lebih dalam lagi sekuat mereka. Keesokan harinya, tubuhnya itu telah dilempar kembali oleh bumi. Mereka pun menyadari bahwa itu bukan perbuatan manusia. Oleh karena itu, mereka meninggalkannya.” (HR. Bukhari).

Imam Muslim juga meriwayatkan kisah di atas dari riwayat Sulaiman bin Mughirah dari Tsabit dari Anas r.a. ia berkata, “Dulu di antara kami ada seseorang dari Bani Najjar. Ia telah membaca Al-Baqarah dan Ali Imran. Ia juga menulis sesuatu untuk Nabi Saw. Suatu hari ia melarikan diri dan bergabung dengan para Ahlul Kitab. Mereka mengagung-agungkannya. Mereka berkata, ‘Orang ini dulu pernah menulis untuk Muhammad.’ Orang-orang yang mendengar menjadi kagum kepadanya. Tidak lama kemudian, Allah mencabut nyawa orang itu, mereka menggali kuburan untuknya dan menimbunnya. Keesokan harinya, bumi telah memuntahkannya keluar. Oleh karena itu mereka meninggalkannya.”

Mengomentari kedua hadits di atas, Ibnu Taimiyah dalam Ash-Sharimul Maslul berkomentar, “Orang terlaknat ini, yang telah memfitnah Nabi Saw, dan mengatakan bahwa beliau tidak mengetahui, kecuali apa yang ditulis olehnya, telah dicabut nyawanya oleh Allah. Allah juga telah menghinakan dirinya dengan melempar tubuhnya keluar dari dalam tanah setelah berkali-kali dikuburkan. Peristiwa itu adalah suatu peristiwa yang tidak biasa. Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa itu adalah hukuman atas ucapan dan kebodohannya. Sebab, pada umumnya orang mati tidak akan mengalami hal itu. Kejadian itu juga menunjukkan bahwa perbuatan itu lebih buruk dari sekedar murtad. Sebab, pada umumnya orang murtad tidak mengalami apa yang dialami oleh orang itu. Selain itu, kejadian tersebut menunjukkan bahwa Allah menolong agama-Nya, membalas orang yang mencela dan menghina Rasulullah, dan membuka kedok para pendusta. Hal itu terjadi karena manusia tidak dapat menerapkan hukuman kepadanya.

Sama halnya dengan kisah tersebut, apa yang diceritakan kepada kami oleh sejumlah ahli fikih dan ulama Islam yang bisa dipercaya. Mereka bercerita tentang pengalaman mereka yang terjadi berkali-kali ketika mengepung sebuah benteng atau kota-kota di pantai negeri Syam. Seperti kisah pengepungan Bani Ashfar yang dilakukan oleh kaum muslimin pada zaman kita hidup ini. Mereka berkata, “Kami pernah mengepung benteng atau kota selama satu bulan atau lebih. Namun, mereka tetap bertahan sehingga hampir saja kami putus asa. Sampai suatu ketika mereka menghina Rasulullah Saw, dan mencela kehormatannya. Oleh karena itu, Allah pun mempercepat dan mempermudah kemenangan kami yang tidak sampai berselang satu atau dua hari. Kami memenangkan pengepungan itu dengan cara kekerasan sehingga timbul korban yang besar dari pasukan musuh. Kaum muslimin berkata, ‘Bahkan, kami saling memberi kabar gembira dengan kemenangan yang segera datang jika kami mendengar mereka menghina Rasulullah Saw, meskipun hati kami sangat marah atas ucapan mereka itu.”

Beberapa teman kami yang dapat dipercaya juga menceritakan kisah serupa yang dialami kaum muslimin di bagian barat ketika menghadapi kaum Nasrani. Merupakan sunnatullah, Allah menghukum musuh-Nya kadang dengan adzab dari-Nya, dan kadang dengan tangan para hamba-Nya yang beriman.

Begitu juga ketika Nabi Saw, dapat menangkap Ibnu Abi Sarh. Beliau menghalalkan darahnya karena ia menghina kenabian dan memfitnahnya. Padahal, beliau menerima keimanan seluruh penduduk Mekah yang dahulu memeranginya dengan gigih. Begitu juga sunah bahwa orang murtad tidak boleh dibunuh hingga ia diminta untuk bertaubat, baik secara wajib maupun anjuran.

2 comments:

  1. Best Casino Sites - Choices Casino
    Choices Casino 카지노사이트 is an online 메리트 카지노 casino site หาเงินออนไลน์ offering baccarat, blackjack, roulette, craps, roulette, scratch cards, scratch cards, and other games.

    ReplyDelete
  2. JackpotCity Casino Site Review and Rating 2021
    Read our review luckyclub.live of JackpotCity Casino to discover the welcome bonuses and promotions you can expect. Play at JackpotCity Casino for all your favourite casino games and slots.

    ReplyDelete