Orang yang paling bahagia dan beruntung adalah orang yang kelak dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga. Itulah kebahagiaan dan keberuntungan yang hakiki. Oleh karena itu, berbahagialah orang-orang yang dijamin masuk surga oleh Allah dan Rasul-Nya. Salah satu dari mereka adalah Abdullah bin Salam. Jaminan itu berdasarkan sabda Nabi Saw, ketika menafsirkan mimpi yang dialami oleh Abdullah bin Salam. Kisah ini disebutkan oleh Imam Muslim dalam Shahih-nya dalam bab keutamaan Abdullah bin Salam. Berikut kisahnya.
Dari Khurasyat bin al-Hura, ia bercerita, “Aku pernah ikut dalam satu majelis pertemuan di Masjid Madinah. Di situ terdapat orang lanjut usia, tetapi simpatik rupanya, yaitu Abdullah bin Salam. Ia menyampaikan sebuah cerita yang bagus kepada mereka. Begitu Abdullah bin Salam baru saja berdiri meninggalkan tempatnya, orang-orang di sana berkata, ‘Barang siapa yang suka untuk melihat seorang penghuni surga, hendaklah ia melihat orang itu.’
Saat itu aku bertekad untuk mengetahui tempat tinggalnya. Aku pun mengikutinya. Ia terus berjalan. Baru ketika akan keluar dari Madinah, ia memasuki rumahnya. Aku permisi untuk masuk, aku dipersilahkannya.
Ia bertanya kepadaku, ‘Ada keperluan apa, wahai keponakanku?”
Aku menjawab, ‘Ketika tadi engkau meninggalkan tempat, orang-orang membicarakanmu. Kata mereka, ‘Man sarrahu an yanzhura ila rajulin min ahlil jannah, falyanzhur ila hazha, barang siapa yang ingin melihat seorang penghuni surga, hendaklah ia melihat orang ini-maksudku engkau.’ Itulah yang membuat aku merasa kagum kepadamu.’
Abdullah bin Salam menjawab, ‘Allah-lah sebenarnya yang paling tahu mengenai penghuni surga. Namun, baiklah aku akan ceritakan kepadamu mengapa mereka sampai berkata seperti itu. Bigini, pada saat aku sedang tidur, tiba-tiba seorang laki-laki datang kepadaku dan berkata, ‘Bangunlah! Kemudian, ia memegang tanganku dan aku pun pergi bersamanya. Tiba-tiba saja di sebelah kiriku terdapat sebuah jalan. Aku hendak melangkahkan kakiku di jalan itu, tetapi tiba-tiba ia berkata kepadaku, ‘Jangan kau tapakkan kakimu di jalan itu karena itu adalah jalannya penghuni neraka!’ ketika menoleh ke sebelah kanan, aku melihat ada sebuah jalan yang lurus sekali. Ia berkata kepadaku, ‘Berjalanlah di jalan itu!’
Lalu, aku dibawa ke sebuah gunung. Ia berkata kepadaku, ‘Naiklah! Aku mencoba untuk naik, tetapi gagal. Hal itu berlangsung beberapa kali. Kemudian, ia membawaku pada sebuah tiang. Ujung atasnya menjulang sampai langit dan ujung bawahnya menancap ke bumi. Di bagian atas tiang terdapat seutas tali. Ia berkata kepadaku, ‘Naiklah ke atas sana.’ Aku jawab, ‘Bagaimana aku bisa naik tiang yang ujung atasnya menjulang sampai ke langit?’ lalu, ia memegangi tanganku dan melemparkanku. Aku berpegangan kepada tali. Kemudian, ia memukul tiang tersebut hingga roboh, sementara aku tetap bergelantungan pada tali itu sampai pagi.
Pada pagi harinya, aku menemui Nabi Saw, dan menceritakan pengalaman mimpiku kepada beliau. Beliau bersabda, ‘Mengenai jalan yang kamu lihat berada di sisi kirimu, itu adalah jalan para penghuni neraka. Adapun jalan yang kamu lihat berada di sebelah kanan, itu adalah jalan para penghuni surga. Tentang gunung itu adalah tempat para syuhada’. Jadi kamu tidak mungkin dapat mencapainya. Tiang itu adalah tiang Islam, dan tali itu pun tali Islam. Kamu akan terus berpegang kepadanya sampai meninggal dunia.”
No comments:
Post a Comment