Di dalam kitabnya, Man ‘Asyr Ba’dal Maut, Ibnu Abid Dunya menceritakan sebuah kisah orang yang mampu berbicara, padahal ia sudah meninggal dunia, yaitu kisah Zaid bin Kharijah.
Dari Nu’man bin Basyir, ia berkata, “Zaid bin Kharijah termasuk keturunan bangsawan kaum Anshar. Ayahnya bersama Kharijah bin Sa’ad. Ketika Abu Bakar hijrah ke Madinah, ia singgah di rumahnya. Ayahnya dan Sa’ad gugur dalam perang Uhud. Zaid bin Kharijah dikaruniai usia panjang, ia mendapati masa Khalifah Abu Bakar, Umar, dan beberapa tahun masa Khalifah Utsmanbin Affan. Sampai akhirnya ia meninggal dunia dengan cara yang sangat mengejutkan.
Pada suatu hari, selepas shalat Dhuhur, Zaid bin Kharijah berjalan di sebuah jalanan Kota Madinah. Begitu mendengar berita duka tersebut, orang-orang Anshar segera berdatangan ke tempat kejadian. Lalu, mereka membawa mayat Zaid ke rumahnya dan menutupinya dengan tiga lapis kain selimut. Pada saat itu beberapa orang wanita dan laki-laki kaum Anshar sedang menangisinya. Jenazah Zaid dibiarkan seperti itu.
Tanpa diduga, selepas shalat Maghrib waktu itu, tiba-tiba orang-orang mendengar seseorang berkata, ‘Diamlah, diamlah!’ Mereka saling memandang satu sama lain. setelah diperhatikan ternyata suara itu keluar dari balik kain kafan Zaid. Lalu, mereka membuka bagian wajah dan dadanya. Ada yang berkata lewat mulut Zaid, ‘Muhmmad Saw, adalah utusan Allah, seorang nabi yang ummi, dan penutup para nabi. Tidak ada nabi sesudah beliau. Hal itu ada pada kitab yang pertama.’
Selanjutnya, ia berkata, ‘Ia benar, ia benar, dan ia benar. Abu Bakar adalah Khalifah Rasulullah Saw, yang jujur dan terpercaya. Fisiknya memang lemah, tetapi ia sangat kuat dalam hal yang menyangkut Allah. Hal itu ada dalam kitab yang pertama.’
Kemudian ia melanjutkan, ‘Ia benar, ia benar, dan ia benar. Khalifah yang tengah itu adalah manusia yang sangat kuat. Demi menegakkan urusan Allah, ia sama sekali tidak takut cercaan orang yang mencerca. Ia mengingatkan manusia supaya yang kuat di antara mereka tidak menindas yang lemah. Hamba Allah itu bernama Umar, Amirul Mu’minin. Hal itu ada pada kitab yang pertama.’
Setelah itu ia berkata, ‘Ia benar, ia benar, dan ia benar. Amirul Mu’minin Utsman adalah orang yang sangat sayang kepada orang-orang yang beriman. Ia telah menyelamatkan masa pemerintahannya, manusia tidak memiliki aturan sama sekali. Racun dihalalkan. Sesama manusia saling memangsa. Itu pertanda bahwa hari Kiamat sudah sangat dekat. Lalu, orang-orang mu’min sadar dan berkata, ‘Wahai manusia, ingatlah Kitab Allah dan ketentuan-Nya. Bergabunglah dengan pemimpin kalian. Taat dan patuhlah kepadanya karena ia mengikuti jejak para pendahulunya. Siapapun yang memegang kekuasaan, jangan membiarkan ada pembunuhan. Kiamat adalah sesuatu yang telah ditentukan. Kiamat adalah sesuatu yang telah ditentukan.’
Kemudian ia berkata, ‘Ada neraka dan ada surga. Para nabi dan para syuhada’ berkata, ‘Semoga salam sejahtera selalu tercurah padamu, wahai Abdullah bin Rawahah. Masih ingatkah kamu pada ayahku, Kharijah dan saudaraku, Sa’ad ketika keduanya gugur dalam Perang Uhud?’
Kemudian, ia membaca firman Allah, ‘Sama sekali tidak! Sungguh neraka itu api yang bergrjolak, yang mengelupas kulit kepala. Yang memanggil orang yang membelakangi dan yang berpaling (dari agama), dan orang yang mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya.’ (QS. Al-Ma’arij[70]: 15-18)
Terakhir, ia mengatakan, ‘Ini adalah Rasulullah Saw. Semoga salam sejahtera, rahmat, dan berkah Allah selalu dilimpahkan kepada engkau, wahai utusan Allah.”
Nu’man berkata, “Ada yang mengatakan kepadaku bahwa Zaid bin Kharijah mampu berbicara setelah meninggal dunia. Lalu, aku segera mengayunkan langkah dengan cepat menuju rumahnya. Dengan melangkahi pundak orang-orang, aku berhasil mendekatinya. Aku mendengar ia mengatakan, ‘Yang paling tengah adalah manusia yang paling kuat.’
Aku bertanya kepada orang-orang yang lebih dahulu hadir tentang apa yang dikatakan Zaid sebelumnya. Lalu, mereka menceritakan apa yang mereka dengar.” Nukilan selesai sampai di sini.
Isnad atsar ini adalah hasan. Kisah Zain bin Kharijah yang mampu berbicara setelah mati dan kesaksian yang diberikan tentang Nabi Saw, Abu Bakar, Umar, dan Utsman bahwa hal itu benar adalah shalih karena diriwayatkan dari banyak jalur.
No comments:
Post a Comment